![]() |
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon |
KARAWANG,ETIKANEWS.COM - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadlizon mengunjungi Monumen Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok dan rumah sejarah Dijauw Kie Siong, jalan perintis kemerdekaan no 33, Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (15/3/2025).
![]() |
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia (RI) bersama pak Yanto pengurus rumah sejarah Dijauw Kie Siong, Rengasdengklok |
Menteri kebudayaan Republik Indonesia (RI) Fadli Zon mengatakan, dirinya menyempatkan hadir di monumen Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok dan juga ke rumah sejarah Dijauw Kie Siong yang merupakan saksi sejarah dalam peristiwa rangkaian peristiwa seputar proklamasi.
"Selanjutnya yaitu ketika Bung Karno dan Bung Hatta dibawa ke Rengasdengklok dari jakarta pada tgl 16 Agustus 1945 sempat singgah di beberapa titik. Diantara lain markas peta yang sekarang menjadi monumen tugu kebulatan tekad dan kemudian kerumah dari Dijauw Kie Siong yang berada memang aslinya di pinggir dari Citarum dan bergeser ke tempat ini yang lokasinya asli tersebut sekarang sudah menjadi lokasi aliran sungai," ucapnya.
Fadli zon menambahkan, dirinya sendiri sudah yang ketiga kalinya saya datang kesini. Alhamdulillah tempat yang bersejarah ini ter rawat dan terus kita rawat sebagai bagian dari saksi perjalanan sejarah bangsa kita yang penting terutama di wilayah Rengasdengklok, Karawang dan sekitarnya.
"Yang dikenal juga dengan masa - masa yang disebut masa revolusi ,bagi kita itu adalah perang mempertahankan kemerdekaan pasca proklamasi kemerdekaan 1945 dan terimakasih tentu kepada keluarga yang telah ikut merawat," ujarnya.
Selain itu, pak Yanto yang terus merawat rumah bersejarah yang pernah disinggahi oleh bung Karno dan Bung Hatta ini menjelang kembali ke Jakarta untuk merumuskan naskah proklamasi ditempat Laksamana Tadashi Maeda.
"Berharap mudah - mudahan ini juga menjadi bagian dari sebuah tempat untuk edukasi untuk menjelaskan rangkaian- rangkaian seputar proklamasi dari situ ada di proklmasi sampai proklamasi dan rangkaian berikut nya sampai peristiwa- peristiwa penting kita 1945/1949 sepanjang empat lima tahun itu kita mempertahankan kemerdekaan," pungkasnya.
Reporter: Asman Saepudin
Editor: Aep Apriyatna