![]() |
Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang, Jawa Barat |
KARAWANG,ETIKANEWS.COM - Oknum Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang, Jawa Barat diduga melakukan pungutan liar (pungli) kepada petugas lapangan bagian pertamanan dengan memotong gaji sampai jutaan rupiah.
Menurut keterangan salah satu pekerja DLH bagian pertamanan berinisial HR saat di wawancara mengatakan, dirinya waktu awal kerja dapat gaji dipotong dengan total sebesar Rp 2 juta oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang.
"Kami para pekerja yang baru gajinya di potong sampai jutaan rupiah. Pokoknya ada pekerja yang baru masuk DLH Karawang awal gajiannya dipotong. Informasi juga ada tujuh pegawai baru diduga sampai Rp 14 juta dipotongnya," kata HR, Senin (3/3/2025).
Selain itu, kami juga ditakut takuti dengan katanya adanya permasalahan kalau tidak mau di SP harus bayar sekitar Rp 500 ribu. Walaupun sampai bersumpah tetap saja saya dituduh ada permasalahan jadi kena SP.
"Saya sampai bersumpah pun tidak percaya tetap harus bayar. Walaupun tidak bayar Rp 500 ribu, saya bayar juga sebesar Rp 400 ribu supaya tidak kena SP dari dinas," pungkasnya.
Pekerja DLH Karawang bagian pertamanan lainnya AJ mengatakan, awalnya tidak tahu kalau ada voucher buat ganti bensin atau bbm yang ditukarkan bisa di uang kan dengan nominal Rp 3 juta sebulan. Dari situ kebohongannya selama bekerja semakin hapal dengan mengatakan uang penggantian voucher sudah tidak ada. Tapi masih berjalan dengan dana talang uangnya dikasih DK untuk isi bbm.
"Sebenarnya merasa heran, katanya dari dinas ada voucher yang bisa dituker untuk bbm tapi kata DK sudah tidak ada," ujarnya.
Selain itu perminggu dari dinas ada untuk bbm senilai Rp 600 ribu yang bisa diambil hari jumat selama dua bulan berjalan. Dia (oknum) keiengin uang bbm tersebut dengan alasan buat kuota sebesar Rp 200 ribu yang tadinya buat bbm senilai Rp 600 ribu menjadi Rp 400 ribu.
"Karena untuk bbm yang tadinya Rp 600 ribu jadi Rp 400 ribu karena di potong dia (oknum) sebesar Rp 200 ribu dengan alasan buat kuota," pungkasnya.
Sementara, Kepala DLH Karawang Iwan Ridwan didampingi Kepala Bidang Pertamanan Dede Pram saat dikonfirmasi baru mengetahui informasi tersebut. Merasa nama instansinya tercoreng, pihak DLH Kabupaten Karawang akan melakukan pemanggilan kepada oknum petugas mandor lapangan bagian pertamanan dan para petugas lapangan bagian pertamanan. Jika memang adanya informasi seperti itu tidak segan segan untuk memecatnya.
“Secepatnya nanti akan kami panggil bagian pertamanan tersebut untuk menjelaskan semuanya. Pada hari Rabu (5/3/2025) akan kami panggil semua ada sekitar dua puluh orang petugas lapangan bagian lapangan pertamanan akan dimintai keterangan," tegas Kepala DLH Kabupaten Karawang, Iwan Ridwan, diruang kantornya, Senin (3/3/2025).
Editor: Aep Apriyatna