DokterSehat.Com– Idul Adha tentu sudah sangat khas dengan sajian makanan yang berbahan dasar daging ya. Tidak heran karena Idul Adha adalah hari raya yang menganjurkan umat muslim untuk menyembelih hewan kurban.
Hal ini secara tidak langsung akan membuat sebagian besar orang cenderung lebih banyak mengonsumsi daging merah, baik daging sapi maupun daging kambing.
Kondisi ini, biasanya kerap tidak disadari membentuk suatu kebiasaan yang kurang sehat saat Idul Adha. Kebiasaan tersebut umumnya dianggap lumrah, padahal jika terus menerus dilakukan, bukan tidak mungkin asupan zat gizi dan kondisi kesehatan tubuh bisa terganggu pasca lebaran Idul Adha.
Untuk itu, kita harus mengetahui apa saja kebiasaan-kebiasan makan yang sebaiknya tidak boleh dilakukan saat Idul Adha.
Berikut 5 kebiasaan salah saat makan daging ketika Idul Adha:
1. Langsung mengolah daging dalam jumlah banyak menjadi berbagai sajian
Ketersediaan daging yang cukup banyak atau lebih banyak dari hari biasa, cenderung membuat kita ingin segera mengolah seluruh daging menjadi berbagai sajian, ya. Padahal, hal ini adalah salah satu penyebab kebiasaan tidak sehat pada saat Idul Adha, lho.
Langsung mengolah daging dalam jumlah banyak akan membuat kita cenderung makan lebih banyak pula. Apalagi jika daging disajikan dengan berbagai sajian dan metode masak, misalnya digoreng, direbus, atau di kuah santan.
Tips: Selalu batasi jumlah daging yang Anda olah dalam satu hari. Jika memang ada cukup banyak jumlah daging, Anda bisa menyimpan dalam suhu beku untuk diolah pada waktu masak lainnya.
2. Tidak menghilangkan bagian berlemak pada daging
Langsung mengolah daging tanpa memerhatikan bagian berlemak pada daging, apalagi di waktu yang membuat kita cenderung makan daging lebih banyak, tentu membuat konsumsi daging tinggi lemak akan semakin besar.
Padahal, mengonsumsi daging tinggi lemak, akan meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh.
Tips: Untuk itu, kita perlu menghilangkan bagian berlemak yang nampak pada daging, berupa garis atau serat putih dan bagian gajih. Hal ini bisa dilakukan dengan memotong atau mengiris bagian tersebut.
3. Memilih metode masak yang tinggi lemak
Mengolah daging menjadi banyak sajian masakan memang merupakan hal yang wajar.
Akan tetapi, jika daging diolah dengan metode masak yang tinggi lemak, misalnya kuah santan, digoreng, atau goreng tepung, maka tentu hal ini bukanlah pemilihan metode masak yang tepat.
Daging telah memiliki banyak kandungan lemak alami, jika metode masak yang kita pilih adalah metode yang tinggi lemak, maka kandungan lemak dalam sajian daging tentu akan semakin meningkat.
Tips: Pilih metode masak daging yang rendah lemak, misalnya merebus, kuah bening, panggang, atau bakar.
4. Tidak membatasi porsi konsumsi daging dalam satu hari
Mengonsumsi daging saat Idul Adha memang seakan umum dilakukan. Kita bisa lebih sering mengonsumsi daging, baik ketika mengolahnya sendiri dirumah atau saat berkunjung ke kerabat maupun saudara.
Jika tidak dikontrol, kondisi ini tentu akan membuat konsumsi daging dalam sehari menjadi berlebihan dan asupan lemak jenuh serta kolesterol menjadi meningkat.
Tips: Batasi konsumsi daging dalam satu hari. Pastikan Anda tidak mengonsumsi daging lebih dari 3 porsi, setara dengan 100-120 gram daging, dalam satu hari.
5. Tidak menyajikan daging dengan makanan tinggi serat
Sebagian besar sajian makanan khas Idul Adha, meskipun disajikan dengan metode masak rendah lemak, cenderung kurang mengandung serat.
Hal ini kemudian menyebabkan tubuh hanya banyak mengonsumsi makanan berprotein hewani dan seakan melupakan serat yang justru penting untuk mengurangi lemak dan kolesterol dalam tubuh.
Tips: Selalu sajikan daging dengan makanan pendamping dari sayur, kacang-kacangan, atau umbi-umbian tinggi serat.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.